Saturday, April 9, 2011
Punya Sekolah karena Nyumbang Ribuan Buku
Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Amerika Serikat (AS), Casey Robbins, punya sekolah atas namanya di Liberia, Afrika Barat. Sekolah tersebut dinamai dengan namanya sebagai penghargaan pemerintah Liberia atas aksi Casey menyumbangkan puluhan ribu buku ke salah satu negara di benua hitam itu.
Siswa di SMA Mira Loma, Sacramento, California, AS, ini mulai melakukan aksi sosialnya sejak kelas delapan (2 SMP). Di usia belia, dia mulai mengumpulkan buku teks untuk dikirimkan ke Liberia. Aksinya bermula saat mendengar program radio yang mewawancarai Menteri Informasi Liberia yang membahas usaha negara ini bangkit dari kelumpuhan akibat perang saudara selama 14 tahun.
Robbins mendengar banyak orang usia dewasa yang buta huruf, dan selama lebih dari satu dekade, anak-anak tidak bisa sekolah. Setelah mendapatkan alamat surat elektronik sang menteri, Robbins mulai berkomunikasi. Atas simpatinya, dia pun memulai proyek yang diberi nama Text Books for Liberia.
"Saya melihat ada beberapa buku teks yang tergeletak di ruang staf sekolah. Kemudian saya bertanya kepada wakil kepala sekolah apakah bisa memilikinya. Dan dia menjawab, boleh saja asalkan saya tahu bagaimana cara mengirimkannya," kata Robbins seperti dikutip dari situs The Huffingtonpost, Jumat (8/4/2011).
Setiap tahun selama lima tahun terakhir, Text Books for Liberia mengirimkan satu kontainer berisikan perlengkapan sekolah untuk Liberia. Proyek ini telah menyumbangkan 14 ribu buku teks pelajaran.
Beberapa waktu lalu, Robbins mengunjungi Liberia. Di sana, dia disambut Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. Sang presiden menerimanya di rumah eksekutif dan mengucapkan terima kasih atas kontribusinya. Robbins juga mengunjungi sekolah dengan namanya, yang dijadwalkan dibuka pada musim gugur mendatang atau sekira bulan September.
"Casey Robbins International School merupakan hal yang menarik bagi saya. Saya harus punya foto dengan tanda tangan untuk sekolah saya," ujar Robbins.
Robbins akan lulus tahun ini. Rencananya, dia akan kuliah di Universitas Stanford pada musim gugur. Meski kuliah, dia berencana melanjutkan proyeknya dan berharap dapat memperluas proyeknya ke sekolah dan negara lain.
0 komentar:
Post a Comment