Wednesday, April 13, 2011
Presiden Universitas Kaist Minta Maaf
Pada sebuah konferensi pers setelah kematian mahasiswanya, Presiden Universitas Kaist Nam Pyo Suh menyatakan penyesalan dan berencana mengubah kebijakan biaya kuliah di kampusnya.
"Semua pejabat Kaist, termasuk saya, merasa sedih dan kepahitan yang tak terlukiskan. Kami menundukkan kepala dan meminta maaf kepada semuanya, orangtua dan mahasiswa," kata Suh seperti dikutip dari situs Joongangdaily, Rabu (13/4/2011).
Suh berencana menghapus kebijakan beasiswa berdasarkan nilai. Mulai semester berikutnya, kampusnya akan memberikan semua mahasiswa biaya pendidikan sepenuhnya selama empat tahun.
Meski tidak ada data pasti keterkaitan bunuh diri dengan biaya kuliah, Presiden Dewan Mahasiswa Kaist Gwak Yeong-chul meyakini ini saling terkait.
“Meskipun empat mahasiswa memiliki alasan sendiri untuk menghentikan hidup mereka, saya pikir persaingan yang ketat di kampus mempengaruhi. Karena kebijakan persaingan yang memprovokasi, seperti beasiswa berdasarkan nilai serta kuliah wajib dalam bahasa Inggris, mahasiswa tidak mau bergaul dan berpartisipasi dalam masyarakat,” jelasnya.
Beberapa profesor dari Seoul National University, universitas elit lainnya di Korea mengecam keras Suh. Menurut mereka, Suh memiliki ide yang kekanak-kanakan dan terlalu sederhana, bahwa jika siswa dibebani oleh beasiswa berdasarkan nilai, mereka akan konsentrasi untuk belajar. Ini adalah sebuah konsep pendidikan yang fokus pada persaingan yang salah.
0 komentar:
Post a Comment