Saturday, April 2, 2011

Restoran Mbah Jingkrak, Unik dan Alami


Saya tersenyum melihat patung seorang Mbah yang sedang berpolah jingkrak-jingkrak yang ada di depan restoran yang sangat eksotis ini. Yes, Restoran Mbah Jingkrak Setiabudi yang ada di Setiabudi Tengah lah yang sekarang sedang saya ceritakan.
Restoran Mbah Jingkrak Setiabudi berada di sebuah rumah kuno dari tahun 50-an dan sangat berkonsep Jawa dan Alami, banyak pepohonan rindang yang membuat area di sekitarnya menjadi adem, tidak terkena terik matahari. Interiornya juga sangat unik dan kuno, semua meja dan kursi yang ada disini terbuat dari kayu, dan ada gazebo-gazebo yang diletakkan di halaman belakang.
Ada pula kolam yang dipenuhi dengan bola-bola plastik untuk menarik perhatian anak-anak. Seru banget deh dekor disini. Dan di beberapa sudut juga tampak koleksi kecap dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, ada juga koleksi rokok  kuno yang terpajang di gazebo belakang. Nuansa khas Jawa semakin kental dengan alunan tembang Jawa.


Di area depan dekat pintu masuk juga disediakan welcome drink, minuman khas Jawa. Kemudian ada sebuah meja panjang yang berisi makanan-makanan yang ditempatkan di wadah-wadah tembikar, dan tertata sangat rapi. Dari menu sambal yang kelihatan menggiurkan itu, ayam, sampai rawon ada semua disitu.
Mbah Jingkrak Setiabudi menawarkan keunikan masakan Jawa yang diaransemen ulang sehingga menghasilkan citarasa hidangan yang berbeda dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Namanya saja agak nyeleneh, seperti ayam sambut setan, ayam gerandong, ayam wewe, teri buto ijo, sambal iblis dan masih banyak lagi. Nyeleneh kan namanya he-he... bahkan terkesan horor, tapi itu kan hanya sebuah nama, yang penting rasanya enak.
Setelah memilih menunya, kami pun memilih untuk duduk di gazebo belakang sambil menikmati udara segar di sore hari. Dari ruangan tengah sampai belakang pun ramai sekali dengan pengunjung, nampaknya banyak orang yang terpesona dengan kelezatan menu Mbah Jingkrak Setiabudi. O iya saya juga pesan Es Jujur yang berisi kelapa muda, selasih dan jeruk nipis.
Sekitar 10 menit kemudian, datanglah pesanan kami. Kami memang sengaja memilih nasi merah untuk menemani si ayam rambut setan dan ayam grandong yang kami pilih tadi. Daging ayamnya empuk dan bumbunya meresap sampai ke dalamnya, kemudian saya cocol dengan sambal bawang, wuah... pedasnya bener-bener nampol deh, saya sampai kepedasan, tapi enak banget euy.
Ayam Grandongnya juga sama enaknya. Apalagi kalau dimakan dengan sambal-sambal tadi, ada sambal iblis, sambal bawang, dan sambal terasi. Kalau saya lebih suka dengan sambal bawang, lebih gurih dan lebih pedas. Aroma bawangnya juga sangat terasa. Top deh Ayam dan Sambalnya.
Kami juga pesan Ikan Bejo, ikan mas berukuran kecil yang berbumbu cabe. Ini juga menarik perhatian saya waktu memilih tadi. Dan memang saya tidak salah pilih, rasa ikan bejo ini juga mantap. Si Teri Buta Ijo juga tidak luput dari pilihan saya, yang ini juga enak lho, cruncy dan sedikit asin dan pedas. Cocok juga disantap dengan sambal iblis.
Nah tunggu apa lagi, ayo deh cobain keunikan makanan Mbah Jingkrak Setiabudi, sambalnya nampol, makanannya enak, harganya juga tidak mahal, tempatnya pun sangat eksotis. Tagline mereka pun menjadi nyata “When Great Taste and Exotic Ambience Meet”. Kami puas banget makan disini, bahkan saya sampai beli bungkus ayam dan sambalnya, habis enak sih he-he...

0 komentar:

Post a Comment