Saturday, April 9, 2011

Penyakit Lupus Masuk Kampus


Masyarakat masih awam akan penyakit lupus, tak terkecuali civitas academica di kampus. Untuk itu lembaga peduli lupus Syamsi Dhuha Foundation (SDF) menggelar program Lupus Goes to Campus di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Manajer SDF dr Shiane H Achmad menjelaskan, lewat Lupus Goes to Campus diharapkan makin banyak kampus dan sekolah peduli terhadap penyebaran penyakit lupus dan orang yang hidup dengan lupus (Odapus).

Lupus Goes to Campus sudah digelar sejak 2004 dengan program utama edukasi dan sosialisasi tentang penyakit lupus. "Sekarang mulai banyak kampus atau sekolah yang peduli lupus. Saya harap, lupus makin dikenal masyarakat luas. Karena jangankan masyarakat awam, dokter pun kadang suka salah mendiagnosa penyakit lupus," ujar Shiane usai kegiatan di ITB, kemarin.

Bahkan, lanjutnya, sebagian masyarakat menganggap penyakit lupus sebagai penyakit guna-guna. Tidak heran jika penyakit ini jumlahnya meningkat. Shiane menyebutkan, diperkirakan penderita lupus di Indonesia mencapai 500 ribu orang dari berbagai kalangan dan usia, mulai bayi hingga manula. Bahkan dalam Literatur Dubois Lupus Erythematosus disebutkan, angka kejadian lupus meningkat tiga kali lipat pada periode 1980-1990. Saat ini di dunia terdapat tujuh juta Odhapus.

"Paparan sinar ultra violet yang semakin meningkat akibat pemanasan global juga meningkatkan serangan lupus," ujarnya menerangkan.

Dia menjelaskan, hingga kini penyakit yang juga disebut seribu wajah ini belum ada obatnya. Meski tak menular, lupus membuat produktivitas penderitanya sangat terganggu. Sebenarnya, kata Shiane, lupus bisa dideteksi secara sederhana, yakni dengan metode saluri (periksa lupus sendiri). Di antaranya kulit hipersensitif terhadap matahari, terdapat protein pada pemeriksaan urine, pada wajah akan terdapat ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi, dan sariawan lebih dari dua minggu.

"Jika menemukan gejala tersebut, segera lakukan konsultasi dengan ahli penyakit dalam yang juga pemerhati lupus," sarannya.

Selain menggelar Lupus Goes to Campus, SDF juga akan menggelar program Lupus Saves the Earth di Kampus Universitas Padjdjaran (Unpad) 9 April 2011. Progran sosialisasi dan edukasi lupus ini kerja sama SDF dan BEM Unpad yang akan diawali dengan penanaman 100 bibit pohon.

0 komentar:

Post a Comment