Wednesday, April 13, 2011

'Mencicipi' Ketegangan di Arung Jeram Pekalen


LUPA sejenak kepenatan ibu kota Jakarta. Ini saatnya Anda mencicipi ketegangan yang memuaskan di Sungai Pekalen.

Ketika melintasi jeram, berteriaklah dengan keras sepuasnya karena itu sah sah saja, hal ini juga mungkin paling tepat untuk melepaskan diri dari semua masalah yang membebani pikiran Anda. Adrenalin Anda pun akan dipacu berpadu dengan kekaguman akan keindahan alam Probolinggo yang begitu memukau.

Keindahannya menurut cerita rakyat setempat bahkan telah melenakan Raja Majapahit Hayam Wuruk dan patihnya yang terkenal yaitu Gajah Mada. Keduanya terpesona dengan keindahan alam di sini dan betah berlama-lama bercengkrama, karena itu pula tempat ini  kemudian bernama “prabu linggih” yang lambat laun mengalami perubahan lafal menjadi Probolinggo.

Kini Sungai Pekalen di Probolinggo menjadi tempat paling sempurna untuk arung jeram bahkan terpanjang di Indonesia. Anda bisa menjajal  bagaimana ketegangan membelah arus air, bebatuan, pepohonan, hingga air terjunnya yang menawan.

Olahraga arung jeram sendiri populer di Indonesia sejak tahun 90-an. Sebelumnya lebih banyak dilakukan pencinta alam sehingga menampilkan kesan bahwa arung jeram hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan berpengalaman. Sekarang  semua bisa menikmatinya, karena pada dasarnya olahraga arung jeram bisa dilakukan siapa saja, tentunya dengan persyaratan tertentu untuk menjaga keselamatan.

Kegiatan Arung jeram sangat menggairahkan, mengasyikkan, sedikit liar, tetapi sangat memuaskan. Seperti kegiatan petualangan lainnya, arung jeram tetap memiliki resiko dan bahaya. Namun resiko tersebut justru menambah semangat dan menjadi pengalaman yang sangat memuaskan. Perlu Anda ketahui bahwa seorang pemandu arung jeram (skipper) atau kadang disebut capten sangat berpengalaman untuk meminimalisasi resiko dan bahaya. Saat beratraksi maka Anda akan selalu mengenakan pelampung (life jacket) dengan daya apung tinggi. Pelampung ini akan tetap menjaga Anda berada di atas permukaan air, bahkan pada saat anda terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai.  Perahu karet yang dipakai adalah jenis inflatable raft yang memang diperuntukkan untuk melewati jeram dengan aman karena berisi udara yang dapat meredam benturan antara badan perahu dengan bebatuan jeram.

Apabila Anda tidak bisa berenang maka tidak perlu khawatir. Karena banyak orang yang tidak dapat berenang justru mengikuti kegiatan arung jeram dan mereka sangat menikmatinya. Penting diketahui bahwa Anda tidak panik saat terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai.

Sungai Pekalen terletak 25 km dari kota Probolinggo, terbentang di antara tiga kecamatan yaitu Tiris, Maron, dan Gading. Jalur sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi atas 3 area.  Sungai Pekalen bersumber dari mata air Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan dengan lebar sungai rata-rata 5-20 meter, memiliki tingkat kesulitan (grade atau class) 2 hingga 3+ dan kedalaman air kurang lebih 1-3 meter. Jarak pengarungan dari start hingga finish untuk jalur Sungai Pekalen Bawah sepanjang 9 km, dan 12 kilometer untuk jalur Sungai Pekalen Atas dengan jumlah jeram masing-masing sekitar 50 buah.

Sungai Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan Sungai Pekalen Bawah berjarak 10 km. Sebagai awal, Anda dapat mulai pada sungai dengan tingkat kesulitan class 2 atau class 3. Jika merasa yakin dengan kemampuan yang Anda miliki, sehat dan haus tantangan, maka mengapa tidak mencoba sungai dengan tingkat kesulitan class 4, meskipun belum memiliki pengalaman sebelumnya. Hal itu karena pemandu akan melatih Anda terlebih dahulu dan menjelaskan bagaimana cara penyelamatan di sungai serta teknik mendayungnya. Sedangkan untuk sungai dengan class 5, Anda harus memiliki pengalaman pengarungan sungai dengan tingkat kesulitan class 4 sebelumnya.

0 komentar:

Post a Comment