Saturday, April 2, 2011
Cerita dari Negeri Alaska
Inilah yang terbayang ketika mendengar kata ”Alaska”. Negeri teramat dingin berselimutkan es tebal, terletak di bagian paling utara bumi. Tak salah karena sekitar setengah dari Alaska tertutup lapisan es dan selama setengah tahun pula suhu rata-rata di bawah 0 derajat celsius. Matahari nyaris bersembunyi selama beberapa hari pada musim dingin. Sebaliknya, pada musim panas, matahari bersinar sekitar 20 jam sehari. Mei hingga September adalah musim panas. Suhu berangsur naik, dari sekitar 13 derajat celsius hingga mencapai puncak 21 derajat celsius pada akhir Juli.
Jika kita tergolong pemburu mal atau klub penggemar belanja ketika pergi melancong, mungkin kita akan kecewa karena tak akan menemukan mal besar di wilayah itu. Alaska adalah tempat menemukan alam yang berbeda dibanding daerah tropis. Salju, gunung es, dan tundra adalah menu utama Alaska. Sebagian besar wilayah hutan dan gunungnya merupakan daerah cagar alam. Oleh karena itu, turis yang berkunjung ke Alaska akan mendapatkan pemandangan alam, juga akan menemui fauna, seperti beruang, ikan salmon, elang botak, rusa kutub, serta satwa laut, seperti singa laut dan paus.
Alaska adalah negara bagian Amerika Serikat ke-49 yang relatif menyatu dengan dataran besar benua Amerika. Luas daratan Alaska 1,5 juta kilometer persegi ditambah 117.000 km persegi perairan. Dengan wilayah seluas itu, Alaska menjadi negara bagian terbesar di Amerika Serikat. Luas Alaska meliputi seperlima dari seluruh luas wilayah Amerika Serikat. Penduduknya berjumlah 627.000 jiwa, sekitar 69 persen kulit putih, 20 persen Indian, Eskimo, dan Aleut. Sisanya merupakan pendatang dari Asia, Afrika, dan suku lain dari kepulauan Pasifik.
Sejarah Alaska dimulai dari perdagangan bulu binatang, penebangan kayu, ikan salmon, pertambangan emas, dan minyak bumi. Setiap bangsa pendatang yang mengeksplorasi daerah ini membawa cerita dan perkembangan tersendiri bagi Alaska. Juneau yang terletak sekitar 965 kilometer dari Anchorage dan 1.448 km dari Seattle menjadi ibu kota sejak 1900. Walaupun Juneau merupakan ibu kota Negara Bagian Alaska, Anchorage merupakan kota terbesar dan merupakan pintu gerbang utama masuk ke Alaska.
Pemburu emas berbondong-bondong memasuki Alaska sekitar 1880. Tambang emas bisa ditemukan di dekat pantai hingga masuk ke pedalaman, seperti daerah Fairbanks dan Yukon yang terletak di Alaska tengah. Namun, kini banyak tambang ditinggalkan karena sudah tidak ekonomis. Bekas tambang emas dan jalur kereta apinya kini menjadi pusat turis yang ramai. Alaska juga penghasil minyak mentah. Alyeska Pipeline mengoperasikan pipa minyak Trans Alaska Pipeline System. Perusahaan ini dimiliki konsorsium 5 perusahaan, BP (Alaska) Inc, ExxonMobile Pipeline Company, Conoco Philips Transportation Alaska, Unocal Pipeline Company, dan Koch Alaska Pipeline Company LLC.
Begitu luasnya Alaska sehingga minyak mentah yang dialirkan dengan kecepatan 4 mil per jam dari Prudhoe Bay membutuhkan waktu sembilan hari untuk sampai di pelabuhan Valdez Marine Terminal sepanjang 800 mil. Di pelabuhan yang tak membeku selama 365 hari itu sudah menunggu 16.000 kapal tanker. Pipa tersebut melintasi tiga pegunungan, Brooks, Alaska, dan Chugach. Lebih dari 14 juta barrel minyak mentah dialirkan lewat Trans Alaska Pipeline System sejak 1977. Sebanyak 17 persen dari kebutuhan minyak Amerika diproduksi dari sini.
Darat dan laut
Perjalanan di Alaska akan lebih menarik jika kita mengombinasikan wisata darat dan wisata laut (cruise). Paket wisata darat dibuat lima hari, menggunakan bus dan kereta beratap kaca sehingga kita leluasa menikmati pemandangan alam sepanjang perjalanan. Kota yang dilewati dari Fairbanks dan Denali di wilayah tengah menuju Anchorage di Selatan. Perjalanan tambah berkesan karena kita menginap di rumah kayu. Semua tempat menginap dan transportasi akan diatur organisasi kapal pesiar yang kita pilih. Acara wisata darat adalah melihat tambang emas dan menikmati pemandangan alam, termasuk gunung tertinggi di Alaska, Mt McKinley.
Beberapa kota di Alaska hanya bisa dijangkau melalui laut. Di samping pesawat udara, transportasi laut cukup dominan sehingga perjalanan laut juga melengkapi wisata di Alaska. Ada banyak kapal pesiar berlayar dengan rute tetap pergi pulang dari Anchorage ke Vancouver, Kanada, atau Seattle, Negara Bagian Washington, AS. Kapal pesiar ini sanggup mengangkut 2.000 hingga 3.000 penumpang. Waktu berlayar sekitar tujuh hari. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan selama pelayaran, seperti berenang, olahraga, kebugaran, dan menonton kabaret atau film.
Di samping itu, ada pelajaran aerobik, kursus komputer, melukis untuk anak-anak, pameran lukisan, spa, salon, dan berbelanja di sejumlah toko. Restoran pun buka selama 24 jam. Kita boleh makan apa saja dan kapan saja sepuasnya karena sudah termasuk dalam paket biaya pelayaran.
Saat musim dingin, es bertimbun membentuk gletser. Gletser yang diberi nama sesuai penemunya itu punya beragam bentuk. College Fjord, misalnya, meleleh seperti es krim, sementara Hubbard Glacier berujung runcing. Kalau beruntung, kita bisa melihat gunung es tersebut longsor, gugur ke laut menimbulkan gemuruh dan menjadi pemandangan menakjubkan. Bongkahan es ini akan terbawa arus laut sampai beberapa kilometer sebelum mencair seluruhnya.
Di luar panorama rontoknya gletser, kapal akan singgah di kota Skagway, Juneau, dan Ketchikan. Penumpang bisa turun dari kapal untuk mengikuti tur tambahan. Pengalaman menarik adalah melihat paus di habitat asli di laut lepas. Bisa dibayangkan makhluk hitam sebesar metromini melompat keluar dari air. Setelah itu, serombongan burung laut akan menukik mematuki ikan kecil yang menggelepar di sekitar kumpulan paus yang melompat itu. Operator menjamin kita pasti bertemu dengan rombongan paus. Paus bungkuk dan orca (paus pembunuh), yang lebih mirip lumba-lumba, bisa ditemui di daerah ini.
Alaska juga identik dengan ikan salmon, baik alamiah maupun budidaya. Ketchikan, salah satu kota di Alaska, disebut sebagai ibu kota dunia salmon. Ikan salmon bermigrasi melompat dari tempat rendah ke bagian sungai yang lebih tinggi untuk memijah. Di tengah perjalanan, beruang coklat berdiri mencegat dan menankap ikan salmon. Beruang hitam dan coklat bersaing dengan manusia berburu ikan salmon ketika musim berkembang biak tiba sehingga juga bukan barang aneh bila tiba-tiba bus yang kita tumpangi harus berhenti karena ada beruang menyeberang jalan.
Singkat kata, kalau ada seribu tempat yang harus dikunjungi sebelum kita dipanggil sang Mahakuasa, Alaska mungkin merupakan salah satu tempat yang layak dikunjungi
Label:
Travelling
0 komentar:
Post a Comment