BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Al Alaq 96 : 1-5)
Membaca adalah perintah pertama Tuhan. Perintah ini pertama kali datang perintah-perintah yang lain. Perintah ini datang sebelum perintah sholat, zakat, puasa dan haji. Perintah pertama tuhan pada Nabi ketika menerima wahyu untuk pertama kalinya.
Kenapa perintah membaca dijadikan awalan dan pijakan? Saya pikir ini yang penting untuk diungkap, dicerna, dimaknai oleh kita umat yang diperintahkan pertama kali untuk membaca.
Baca, baca, baca, baca, baca... Itulah kunci awal memahami hakekat yang lebih besar dan luas.
Kita mungkin sudah lupa kapan kita benar-benar bisa mengeja kata-demi-kata. Tapi kita pasti pernah merasakan bagaimana belajar membaca yang dimulai dari belajar alfabet, dari huruf A hingga Z. Pelajaran berikutnya, merangkai huruf. Biasanya dimulai dari huruf-huruf hidup yang tidak perlu dimatikan di akhir atau di tengah kata atau kalimat. “Ini budi” adalah salah satu contoh yang paling kita ingat dalam semesta pelajaran membaca.
Tapi tahukah kita bahwa dengan membaca kita sebenarnya sedang memulai pelajaran penting tentang sebuah peradaban? Dengan membaca kita sedang masuk dalam ruang rahasia yang penuh dengan pengetahuan. Ruang yang diciptkan untuk kita agar kita pandai bersyukur terhadap segala nikmatNya. Dengan membaca kita diajak untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu. Sehingga kita tidak mengulangi kesalahan orang-orang terdahulu sebelum kita.
Dari proses belajar membaca per huruf, lalu per kata, lalu per kalimat, hingga pada akhirnya kita bisa membaca buku tebal yang berisi aneka pengetahuan, novel, atau karya agung penulis masa lampau. Kita sesungguhnya tidak boleh melupakan para pengajar atau pendidik kita di TK atau SD yang pertama kali mengajarkan huruf pada kita. Sebab, karena merekalah kita mengetahui huruf, bisa membaca, dan mengenal pengetahuan yang sangat luas ini.
Pengajaran pertama adalah membaca? Dan itu adalah pengajaran tuhan bagi manusia!
Ingatlah, tuhan juga memberikan kemampuan berpikir bagi manusia. Kemampuan yang tidak setiap makhluk mendapatnya. Kemampuan yang membuat manusia bisa mengetahui sesuatu yang tidak diketahui malaikat. Kemampuan yang juga terkadang dipergunakan manusia untuk menyusun rencana-rencana jahat.
Pernahkah kita berpikir mendalam, kenapa tuhan memerintahkan kita untuk membaca. Adakah karena hanya agar umat Islam menjadi kaum yang pandai? Ataukah ada alasan lain ?
Yang jelas, dengan membaca, baik yang tertulis maupun tidak tertulis sebagai teks. Kita akan memiliki pengetahuan yang luas. Dengan pengetahuan yang luas kita akan sanggup memilah dan memilih serta menentukan yang sekiranya baik. Dengan keluasan ilmu pengetahuan, seorang manusia akan memiliki kecakapan untuk bijak dan memiliki toleransi yang kuat dalam menyikapi setiap fenomena kejadian.
Dengan bekal ilmu pengetahuan seorang manusia akan lebih mudah mengayuh hidup. Karena dengan ilmu seseorang tahu cara yang lebih efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan ilmu juga manusia menjalankan ibadah dengan benar. Karena kekuatan ilmulah seseorang akan dipandang sebagai ahli dalam spesifikasi keilmuaan tertentu. Bahkan karena ilmu pulalah Allah Swt akan meninggikan derajat anak manusia.
Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu yang memperkaya cara pandang, membuat pola pikir yang rasional, luas dan berwawasan. Karena dengan ilmu kita akan mudah menggapai apa yang kita inginkan. Ilmu adalah senjata bagi manusia yang ingin sukses di dunia dan akhirat. Kenapa itulah perintah membaca diletakkan di awal, sebagai permulaan perintah bagi umat manusia.
Erna TigayantiMahasiswa Universitas Brawijaya, Malang
0 komentar:
Post a Comment